Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
- Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
- Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN dibuat agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan
dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu
diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara
penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi
kebutuhan biaya pembangunan Indonesia.
Meskipun dari PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagai
sumber pembiayan pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan namun kontribusinya terhadap keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan
masih jauh yang diharapkan. Dengan kata lain ketergantungan dana pembangunan
terhadap sumber lain, dalam hal ini pinjaman luar negeri, masih cukup besar.
Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA I, prosentase tabungan pemerintah
sudah mulai besar dibanding pinjaman luar negeri.
Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor migas yang saat itu
sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa kebijaksanaan pemerintah dalam
masalah perpajakan dan uapaya peningkatan penerimaan negara lainnya. Untuk
menghindari terjadimya defisit anggaran pembangunan, Indonesia masih
mengupayakan sumber daya dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter
Govermmental Group On Indonesia ) bukan lagi menjadi forum internasional yang
secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan
lahirnya CGI (Consoltative Group On Indonesia) kebutuhan pinjaman luar negeri
sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan
sumber:
- http://mitakurniasih.blogspot.com/2012/04/perkembangan-dana-pembangunan-indonesia.html
- http://gabyclarasintapw.blogspot.com/2012/03/9-anggaran-pendapatan-dan-belanja_18.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar